Atas Nama Cinta
Ada banyak misteri dalam hidup ini. Salah satunya adalah bagaimana cara cinta membuka ruang hati. Dan bagaimana hati bergerak menghampiri cinta.
Pada saat berdzikir dipagi hari, saat kita melantunkan ayat – ayat suci setelah shalat subuh atau saat kita menikmati kicauan burung dipagi hari, merasakan desiran angin yang mengusik dedaunan, kita akan merasakan ada harmoni tasbih alam yang begitu lembut hadir merambat ke dalam lubuk hati. Dan pada saat – saat itu, kita akan merasakan lebur yang indah bersama dengan yang maha menciptakan, yang maha indah.
Salah satu yang hadir bersama cinta dan memperkuat cinta dan kekaguman ini muncul ketika kita mendapatkan yang dicintai memiliki kelebihan. Pada kasus perempuan – perempuan ini dimasa Nabi Yusuf as. Diungkapkan dalam Al Qur’an “akbarnahu faqatha’na aidiyahunna” (QS.Yusuf : 31), mereka sangat mengagumi ketampanan Nabi Yusuf as. Dan (karena kekaguman itu) mereka melukai tangan mereka sendiri. Bahkan karena kekaguman itu, si pecinta tak merasakan penderitaannya.
Ketika kita diajak untuk sampai pada kecintaan yang sempurna kepada Allah SWT, maka Dia akan menghantarkan kita pada perenungan akan keagunganNya dan pada kesempurnaanNya. Kesadaran akan kebaikan yang Allah SWT berikan kepada kita. Akan melahirkan kekaguman dan pengagungan serta kecintaan kepadaNya. Cinta inilah yang menjadi hakikat keimanan. “...Adapun orang – orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah...” (QS. Al Baqarah : 165).
Cinta kepada pasangan hidup, cinta kepada anak – anak cinta kepada sesama muslim, cinta kepada perjuangan bagi kebenaran dan keadilan dan cinta kepada yang maha mencintai, yang dengan mencintaiNya semuanya akan terasa indah karena “my mercy encompasses all thing...” Kasih sayangku meliputi segala sesuatu.. (QS. Al A’Raaf : 156).
Paulo Coelho, seorang novelis spirituals asal Brazil pun menuliskan dalam bukunya The Alchemist, “when you are in love, things make even more sense...”. Ketika kita sedang dilanda cinta, segala sesuatu menjadi lebih menyentuh perasaan.
Jadi, diantara cara kita memelihara cinta kepada Alah SWT adalah dengan memelihara kekaguman kita kepadaNya. Caranya, dengan mengingat dan merenungkan nikmat – nikmat dan kebesaran serta keagungan Allah SWT. Pada pengingatan itu akan muncul getar – getar rindu untuk ingin selalu ‘bertemu’ (berkhalwat) denganNya. Seringnya kita mengucapkan hal – hal yang dikagumi pada yang kita cintai, akan membuka rahmat dan keberkahan dariNya.
Wallahu’alam bisshowab.
No comments:
Post a Comment