GOLONGAN YANG SELAMAT
وَلاَ تَكُونُواْ مِنَ الْمُشْرِكِــيْنَ . مِنَا لَّذِينَ فَرَّقُواْدِيْنَهُمْ
وَكَــانُواْ شِيَعًا كُلُّ حِزْبِ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونْ
“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi
beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada
pada golongan mereka.” (QS. Ar Rum: 31-32).
Rosulullah bersabda:
“Kaum Yahudi terpecah belah menjadi 71 golongan, kaum Nasara (Nasrani)
terpecah belah menjadi 72 golongan, dan umat ini (Islam) akan terpecah
belah menjadi 73 golongan, semua masuk Neraka kecuali satu. Mereka
adalah Al Jama’ah. Lalu shohabat bertanya: “Siapa Al Jama’ah itu ya
Rosulullah?”. Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkata: “Apa
yang aku dan para shohabatku meniti di atasnya”. Dalam riwayat yang lain
“Siapa saja yang berdiri di atas jalanku dan para shohabatku.” (HR.
Ahmad dan yang lain, hadits shahih)
Ciri-ciri dari golongan yang selamat:
1. Golongan yang selamat ialah orang yang mengikuti manhaj (jalan)
Rosulullah dalam hidupnya, serta manhaj para shohabat sesudahnya.
2. Golongan yang selamat akan kembali (merujuk) kepada Kalamullah
(perkataan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala) dan RosulNya tatkala terjadi
perselisihan dan pertentangan di antara mereka.
3. Golongan yang selamat tidak mendahulukan perkataan seseorang atas Kalamullah dan RosulNya.
4. Golongan yang selamat senantiasa menjaga kemurnian tauhid (mengesakan
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan menjauhkan perbuatan syirik).
5. Golongan yang selamat senang menghidupkan sunnah-sunnah Rosulullah , baik dalam ibadah, akhlak, dalam kehidupannya.
6. Mereka adalah para ahli hadits.
7. Mereka mengingkari hukum manusia yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
8. Golongan selamat jumlahnya sangat sedikit di tengah banyaknya umat manusia.
9. Golongan selamat banyak difitnah dan dilecehkan dengan gelar yang buruk.
10. Mereka adalah orang-orang salaf (terdahulu) dan orang-orang yang mengikuti jalan mereka.
Adapun nama-nama lain dari Al Jama’ah yang nama-nama itu diambil dari banyak hadits, yaitu:
1. Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Berasal dari banyak hadits diantaranya:
“Berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah khulafaur Rasyidin yang
mereka itu mendapat petunjuk.” (HR. At Tirmidzi, sanadnya hasan shohih)
“72 diantaranya masuk neraka kecuali satu, mereka adalah Al Jama’ah.“ (HR. Ahmad dan yang lain)
Ulama’ menggabungkan 2 kata ini yaitu Ahlus Sunnah dan Al Jama’ah
menjadi satu makna. Kata Ahlus Sunnah yang bermakna orang yang
senantiasa berada atau berpegang teguh di atas sunnah dan menjauhi
perkara yang menyelisi sunnah atau lawan dari sunnah yaitu bid’ah. Dan
kata Al Jama’ah yang bermakna orang yang selalu berada di atas Al
Jama’ah yaitu jalan yang ditempuh oleh Rosulullah dan para shohabatnya
meskipun dia sendiri tapi senantiasa berada di atas kebenaran tetap
dikatakan Al Jama’ah. Jadi orang yang mengerjakan sunnah tapi mereka
membenci para shohabat maka mereka bukanlah golongan yang selamat,
contoh: Syi’ah.
2. Al Firqotun Najiyah
Kata ini berasal dari bahasa Arab yang berarti “golongan yang selamat”.
Dari hadits “...semuanya masuk neraka kecuali satu” berarti satu
golongan itu adalah golongan yang selamat dari 73 golongan yang ada.
3. Al Ghuroba’
Al Ghuroba’ yang berarti “golongan yang asing” asing di sini bukan asing
karena menyimpang dari jalan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala melainkan asing
karena berada di atas kebenaran. Yang mana umat manusia mengejek,
memfitnah, dan memusuhinya sehingga mereka berada di bumi yang luas tapi
seakan-akan bumi ini sempit. Sebagai contoh, sekelompok orang-orang
munafik yang melihat hamba Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang selalu
melakukan shalat berjama’ah di masjid, lalu mereka (orang-orang munafik)
menuduh dia Islam golongan keras/LDII/IslamJama’ah/teroris,dll.
“Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan menjadi asing lagi tapi justru asing itulah yang selamat”.
Kita lihat bagaimana Rosulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
mendakwahkan agama yang suci ini pertama kali di jazirah Arab, bayangkan
beliau sendirian di tengah-tengah kaum kafir yang senantiasa
menentangnya, asingkan beliau? Tapi kemudian Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
memberikan kemenangan sehingga Islam jaya, tapi lihat sekarang Islam
menjadi asing lagi banyak kaum wanita yang tidak memakai jilbab yang
mereka tidak akan mencium baunya surga, sunnah ditinggalkan, laki-laki
yang tidak shalat di masjid yang hukumnya adalah wajib, dll.
4. At Thaifah Al Mansuroh
At Thaifah Al Mansuroh yang berarti kelompok yang mendapatkan pertolongan. Didasarkan pada hadits shohih:
“Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang memperjuangkan kebenaran,
tidak membahayakan mereka yang menghinakan mereka, sehingga datang
keputusan Allah.” (HR. Ahmad, sanadnya shohih)
5. As Salafiyin
Salaf menurut bahasa adalah pendahulu/yang terdahulu. Salafiyin berarti
orang yang mengikuti generasi terdahulu. Kenapa golongan yang selamat
dijuluki dengan Salafiyin? Karena mereka selalu mengikuti salaf
(pendahulu) mereka yaitu Rosulullah dan para shohabatnya di mana ini
merupakan satu-satunya jalan menuju Al Jannah (surga). Hanya dengan cara
inilah semua kaum muslimin akan masuk Al Jannah. Apa pedoman kita dalam
hidup? Tentu kita serempak mengatakan Al Qur’an dan As Sunnah tapi
apakah cukup dengan itu saja?. Jikalau hanya itu saja kita akan sesat,
Kenapa? Karena masing-masing orang akan memahami Al Qur’an dan Sunnah
menurut pikiran/pemahaman masing-masing. Lantas bagaimana? Dengan apa
lagi kita akan selamat? Yaitu dengan pemahaman para shohabat (salafush
sholih), karena pemahaman merekalah yang paling benar. Mereka hidup di
zaman wahyu, yang mana mereka mendapatkan penjelasan langsung dari
Rosulullah . Karena masing-masing orang mempunyai pikiran yang berbeda
maka pemahaman shohabatlah yang sesuai dengan Nabi . Jadi ada tiga
pedoman hidup kita yaitu Al Qur’an, As Sunnah , dan memahaminya menurut
pemahaman para shohabat.
Rosulullah berkata pada Fathimah Rodliyallahu ‘Anha ketika akan wafat: “Sebaik-baik salafmu adalah aku.”
Semua nama-nama di atas adalah nama-nama yang berdasarkan Al Qur’an dan
Sunnah. Apabila seseorang mengatakan bahwa dia adalah
salafiyyin/nama-nama yang lain tapi secara dlohir ataupun ibadah,
manhaj, dan aqidahnya tidak sesuai dengan nama itu maka dia tidak
termasuk dalam golongan ini. Cara memahami agama, aqidah, manhaj adalah
satu yaitu manhaj salaf. Salaf ada tiga masa yaitu:
1. Masa para shohabat
2. Masa tabi’in
3. Masa tabi’ut tabi’in
Ya Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, jadikan kami termasuk dalam golongan yang
selamat. Dan semoga segenap umat Islam termasuk di dalamnya. Amin.
No comments:
Post a Comment